
bsa.unugiri.ac.id, Bojonegoro–Mahasiswa Program Studi (Prodi) Bahasa dan Sastra Arab (BSA) kembali meraih prestasi Nasional. Kali ini, Imam Prasojo, salah satu mahasiswa Prodi BSA menjadi Juara 3 pada National Silat Championship 2024 yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Surabaya, pada 2-6 September 2024. Pertandingan tersebut diikuti oleh 1000 lebih peserta yang terdiri dari tingkatan Sekolah Dasar hingga dewasa se-Indonesia.
Imam, sapaan akrabnya, menceritakan proses mengikuti pertandingan silat kali ini. Ia mengaku menambah berat badan sebelum mengikuti pertandingan. Hal ini ia lakukan agar dapat mengikuti laga dewasa kelas D.
“Laga dewasa kan ada tingkatan masing-masing. Persyaratan yang berlaku berdasarkan berat badan. Nah, saya biasanya tanding di laga dewasa kelas C, dan selama beberapa hari terakhir ini berhasil menaikkan berat badan, sehingga bisa mengikuti laga dewasa kelas D,” terang Imam saat diwawancarai oleh Tim Media Prodi BSA melalui Whatsapp, Jum’at (6/9/2024).
Mahasiswa dari semester 4 Prodi BSA tersebut menyatakan bahwa sebelumnya memang kerap menjuarai pertandingan silat.
“Sering menjadi juara ketika masih di pondok Gontor. Kalau di luar lembaga sekitar empat kali. Mojokerto, Bojonegoro, Ngawi dan kali ini di Surabaya,” ujarnya.
Pasalnya, Imam telah berkecimpung di dunia silat sejak kelas 2 Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) di Pondok Modern Darussalam Gontor pada rentang tahun 2014/2015. Mengutip dari laman Pondok Pesantren Gontor, KMI adalah lembaga sekolah yang setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Dengan pencapaian ini, Imam, mengaku senang sebab telah mendapat pengalaman baru dan relasi baru.
“Alhamdulillah seneng, bahagia. Karena di event ini mendapatkan pengalaman baru, teman baru. Yang terpenting mendapatkan pengalaman baru,” ungkapnya.
Dirinya lantas membagikan tips untuk memotivasi mahasiswa lainnya, ia berkata bahwa hobi saat diseriusi juga akan membentuk prestasi.
“Yang awalnya hanya sekedar iseng dan sekedar hobi, akhirnya bisa membawa prestasi juga,” tutur Imam.
Imam menambahkan bahwa bertanding di laga dengan hobi tidak hanya untuk bersenang-senang melainkan juga untuk mengukur batas kemampuan.
Penulis: Husnul Khotimah