Sharing Session! Sang Penjelajah Tulen Lamongan Penakluk 5 Benua: Pengalaman Menyenangkan Sekaligus Kekayaan Batin

bsa.ac.id- Mahasiswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) prodi Bahasa dan Sastra Arab (BSA) Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (Unugiri) melakukan Sharing Session bersama sang Traveler, Writer, Entrepreneur, Public Speaker, Among Kurnia Ebo di Pondok Pesantren Kreatif Baitul Kilmah Desa pajangan, Bantul, Yogyakarta pada Minggu (20/4/2024) pukul 16.00 WIB.

Kegiatan tersebut diawali dengan prolog oleh Kyai Aguk Irawan selaku Pengasuh Pondok Pesantren Baitul Kilmah. Dirinya mengatakan bahwa kekayaan bukan hanya tentang harta, melainkan persaudaraan, petualangan, dan pengalaman. Jabatan, gaji dan kecurangan bukan dari pilihan hidup, namun kreatifitas. Hal ini selaras dengan sosok Among Kurnia Ebo yang diceritakannya sebagai sang penjelajah yang awet muda penakluk 5 benua dan sebanyak 86 negara telah disinggahi.

“Pak Among mempunyai visi spiritual dalam perjalanan dan ga cepat tua. Ini membuktikan bahwa orang yang suka perjalanan bahagia dan awet muda” tuturnya. Among dalam kegiatan sharing ini bercerita kalau punya mimpi setinggi mungkin, sampai ditertawakan orang lain. Asah 3 hal dasar yang perlu dikuasai, pertama membaca, kedua menulis, ketiga public speaking. Yang mana ketiga ini dapat membuat branding diri seseorang lebih baik. “Nggolek o jeneng mben entuk jenang”. Tambahnya.

“Kenapa banyak orang ngomong lancar atau gagap karena ada banyak kata-kata di alam bawah sadarnya, cara memiliki kosakata nya dengan banyak membaca. Membaca tidak harus mengerti apa yang dibaca karena mengertinya mungkin beberapa tahun atau setelahnya.” Lanjutnya.

“Kalau mau mukjizat besar, seseorang harus diperjalankan seperti peristiwa isra’ mi’raj untuk mendapatkan sesuatu reward, Ilham.” Tutur traveler tulen Lamongan itu.

Traveler itu juga mengatakan dengan gayanya yang khas bahwa sesuatu yang diyakini dan diucapkan terus menerus itu memasukkan ke alam bawah sadar, dicatat di alam semesta, diproses terus menerus sampai terwujud selama belum meng-cancel keinginan yang sering diucapkan. Semua kata-kata dalam doa dan setiap usaha pasti diijabah selama belum dicancel.

Sharing ditutup dengan satu pertanyaan oleh I’ana salah satu mahasiswa PKL Unugiri. “Pernah berkunjung di 86 negara hanya bermodal KTP, apakah semuanya dari 86 negara itu diundang atau bagaimana?”

“Setengah diundang setengahnya lagi mengundangkan diri” jawabnya. Selain itu dirinya memberi usul kepada mahasiswa agar membuat paspor untuk alat yang meyakinkan diri. “Bawa KTP, KK, beserta surat keterangan kampus sebagai mahasiswa jika belum bekerja bawa di kantor imigrasi. Paspor itu masanya 10 tahun. Kalau kita sudah punya paspor, ngirim ke alam bawah sadar kita bahwa doanya ingin diberangkatkan ke Mekkah atau negara lainnya”. Pungkas putra lamongan penakluk 5 benua itu.